SEKILAS INFO
: - Kamis, 25-04-2024
  • 3 tahun yang lalu / pengambilan Ijazah dan Raport PAUD IT Ulul Albaab Tanggal 26 Juni 2020
  • 3 tahun yang lalu / Pengambilan Raport SD IT Ulul Albaab tanggal 27 Juni 2020
  • 4 tahun yang lalu / Sekolah Ulul Albaab membuka pendaftaran Siswa/i Baru.. Buruan daftarkan ananda segera !!
Anak, Aset Besar Akhirat

Penulis: Selvi Sri Wahyuni
(Praktisi Pendidikan,
Tinggal di Bogor)

Kalo kita berbicara tentang aset pasti yang terbayang adalah harta kekayaan yang kita miliki saat ini, seperti rumah, mobil, tanah dan lain-lain. Tanpa kita sadari salah satu aset besar yang kita miliki adalah  anak.  Anak adalah amanah sekaligus nikmat dari Allah SWT yang dititipkan dan dikaruniakan kepada orangtua.

Sebagai amanah tentu saja kita yang di beri titipan harus bisa menjaga dan merawatnya. Bahkan Allah telah menjanjikan pahala yang besar bagi orang-orang yang senantiasa memelihara amanah yang dipikulnya. Memang tugas dan tanggung jawab ini tidaklah ringan seperti membalikan telapak tangan. Penuh rintangan dan perjuangan dalam perjalananya.

Adapun anak sebagai nikmat yang besar dari Allah yang harus kita syukuri. Maka berbahagialah bagi para orangtua yang telah Allah karuniakan kepada mereka anak. Karena tidak semua orangtua bisa memiliki anak.

Allah SWT berfirman:

“Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, Dia memberikan anak-anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa yang Dia kehendaki, atau Dia menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan perempuan (kepada siapa yang dikehendaki-Nya),dan Dia menjadikan mandul siapa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Mahakuasa.” (QS. As Syura: 49,50)

Memiliki anak adalah karunia dan hadiah dari Allah. Apalagi anak-anak yang shalih. Mereka adalah aset kekayaan yang tak ternilai harganya. Mereka adalah pembawa kebahagiaan, pelipur lara dan penolong bagi kedua orangtuanya.

Maka akan sangat rugi jika orangtua yang sudah dikaruniai anak, tetapi dia tidak bersungguh-sungguh dalam mendidiknya menjadi anak shalih atau mendidiknya tidak sesuai dengan tuntunan islam.

Rasulullah saw dalam sebuah sabda beliau,

“Ketika anak Adam meninggal dunia, maka akan putuslah semua amalnya, kecuali tiga hal, ilmu yang bermanfaat, shadaqah yang mengalir, dan anak yang shalih yang selalu mendoakan orang tuanya.” (HR Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Nasa’I dan Ahmad)

Jangan sampai peluang besar untuk mendapatkan anak shalih, yang akan selalu mendoakan kedua orang tuanya dan penolong di akherat tersia-sia dan terlewat begitu saja.

Karena masih banyak orangtua yang belum merasakan anak sebagai aset dan anugerah yang berharga. Mungkin kita termasuk orangtua yang belum bersyukur, terkadang keluh dan kesah masih terlontar dari lisan yang terkadang diiringi kekesalan dalam hati.

Mendidik anak ibarat menanam di sebuah kebun. Kita yang menanam kita juga yang akan memetik hasilnya. Pendidikan yang kita tanamkan kepada anak akan kembali lagi kepada kita. Oleh karena itu orangtua harus memberikan pendidikan yang terbaik bagi anaknya, penuh kesabaran, kasih sayang dan istiqomah. Bagaimana kita memperlakukan anak-anak kita, akan seperti itu pula anak-anak akan memperlakukan kita sebagai orang tua mereka.

Maka syukurilah nikmat dan anugerah ini, didiklah mereka dengan syariat islam. Semoga dengan rasa syukur semakin mempertebal kesabaran kita dalam mendidik mereka. Semoga anak yang Allah amanahkan kepada kita bisa menjadi anak shalih yang menjadi aset tak hanya didunia tapi di akherat yang akan menaburkan kebahagiaan bagi orangtuanya. []

Sumber: https://bukitgagasan.com/2018/09/12/anak-aset-besar-akhirat/

TINGGALKAN KOMENTAR

Join Us on FB