SEKILAS INFO
: - Jumat, 13-09-2024
  • 3 bulan yang lalu / TELAH DI BUKA !! PPDB GELOMBANG 2 PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PAUD & SD IT ULUL ALBAAB KOTA BENGKULU 2024/2025 PROGRAM UNGGULAN YANG DILAKSANAKAN MULAI DARI PEMBIASAAN IBADAH, TAHFIDZ ALQUR’AN, BAHASA ARAB, BAHASA INGGRIS, BERKEBUN, MEMASAK, KERAJINAN TANGAN, CAMPING & OUTBOUND, SELLING DAY DAN MASIH BANYAK LAINYA … !
  • 3 bulan yang lalu / SEGERA DAFTARKAN ANANDA DI SEKOLAH ISLAM TERPADU ULUL ALBAAB !!
  • 3 bulan yang lalu / TELAH DI BUKA !! PPDB GELOMBANG 2  PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU PAUD & SD IT ULUL ALBAAB KOTA BENGKULU 2024/2025
Bahaya Memukul Anak

Penulis: Selvi Sri Wahyuni
(Praktisi Pendidikan,
Tinggal di Bogor)

Allah telah menciptakan manusia dengan  naluri berkasih sayang, mencintai dan belas kasih. Sebagai orangtua sudah seharusnya kita menjadi pelindung yang memiliki belas kasih terhadap anak. Bagaimana keberadaan ayah dan ibu menjadi sosok teladan yang penuh kehangatan  dan anak merasa nyaman dan tentram memang tidaklah gampang. Apalagi profesi ini membutuhkan ilmu kesabaran yang ekstra.

Dalam mendidik anak seorang pendidik harus mampu mengendalikan diri dan menahan amarahnya. Karena sifat mudah marah merupakan bagian sifat negatif dalam pendidikan yang datangnya dari setan.

Tak dapat dipungkiri kekesalan dan kejengkelan orangtua dalam menghadapi kenakalan dan kebandelan anak pasti terjadi, hanya saja bagaimana orangtua bisa mengendalikan amarahnya sehingga tidak mencederai fitrahnya. Terkadang orangtua melakukan kekerasan dengan memberikan funishment (hukuman) terhadap anak atas kesalahan yang dilakukannya.

Bentuk hukuman apapun yang diberikan kepada sang anak tidak boleh menyentuh kehormatan anak dan tidak menjadi penghinaan bagi dirinya. Misalnya seperti memukul anak di depan umum dan mengatakan tentang keburukan-keburukannya. Justru yang akan kita dapatkan dengan cara ini kadang-kadang menjadi musibah.

Anak yang dididik dengan cara kekerasan akan terbiasa keras. Kekerasan yang didapatkan akan menghilangkan semangatnya, membuat malas, mendorong untuk berbuat bohong dan bersikap keji, karena sudah ada image sebelumnya akan kekhawatiran dalam dirinya amarah orangtuanya dilampiaskan dengan tangan.

Dalam hal mendidik anak Rasulullah Saw adalah teladan yang patut kita contoh.

Sebagaimana dalam sebuah hadits, Aisyah Radiallahuanha menuturkan,   ” Rasulullah Saw tidak pernah sama sekali memukul sesuatu dengan tangannya, tidak pula memukul istri dan pembantunya. Beliau hanya memukul ketika jihad fisabilillah.” ( HR. Muslim)

Rasulullah Saw menjelaskan kepada kita tentang kaidah dalam memukul anak:

  1. Tidak dilakukan sebelum anak berusia 10 tahun.
  2. Meminimalisir pukulan semampu mungkin.

Rasulullah Saw bersabda: ” Tidak boleh memukul lebih dari sepuluh kali, kecuali pada hukuman had yang telah ditetapkan oleh Allah.” ( HR. Al-Bukhari)

Dahulu Khalifah Umar bin Abdil ‘Aziz menulis kepada setiap daerah, ” Tidak boleh seorang guru menghukum lebih dari tiga kali, karena hal itu menakutkan bagi anak.”

  1. Tidak boleh memukul bagian tubuh yang vital seperti kepala, wajah, leher, dada, perut ataupun kemaluan.

Rasulullah Saw bersabda: ” Apabila salah seorang dari kalian memukul, maka janganlah memukul wajah.” ( HR. Abu Dawud)

  1. Jangan memukul ketika emosi, dalam kondisi seperti itu pukulan bukan lagi sebagai pendidikan akan tetapi sebagai pelampiasan amarah. Hukuman menjadi kurang terpuji dan sering kali dalam keadaan marah setan menguasai jiwa.
  2. Tidak boleh alat yang digunakan untuk memukul dari benda yang keras dan tajam.
  3. Pukulan yang dilakukan tidak sampai melukai hanya mengenai kulit luar saja.

Mungkin orangtua berniat baik. Menjadikan pukulan sebagai hukuman untuk mendisiplinkan anak. Hal ini sebagai usaha mengubah perilaku anak menjadi lebih baik, justru malah sebaliknya. Anak akan cenderung membangkang.

Anak yang terbiasa dipukul, tumbuh menjadi orang egois dan antisosial. Dia bisa melegalkan kekerasan dalam mengungkapkan emosi saat menjadi remaja dan dewasa. Selain itu dapat merendahkan diri anak, dia akan merasa dirinya lemah dan tak berdaya. Ketakutan dan kekhawatiran akan aksi pukulan dan kekerasan yang akan didapatkan dari orangtuanya berefek pada berbuat kebohongan.

Untuk para orangtua kekerasan dalam bentuk apapun bukanlah jawaban dalam menghadapi masalah dengan anak. Kekerasan hanya akan merusak hubungan orangtua-anak. Memberi jarak dalam sebuah hubungan yang seharusnya berlandaskan cinta dan kasih sayang. []

Sumber: https://bukitgagasan.com/2018/09/14/bahaya-memukul-anak/

TINGGALKAN KOMENTAR

Join Us on FB